Apa perbedaan Subnetting dengan Supernetting?
Subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan
besar menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara
mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk
dijadikan Network ID baru. Subnetting dilakukan untuk
tujuan memadukan teknologi dari topologi jaringan yang berbeda, membatasi
jumlah node dalam satu segmen jaringan dan mereduksi lintasan transmisi yang
ditimbulkan oleh broadcastmaupun tabrakan (collision) pada saat transmisi
data.
Supernetting merupakan kebalikan dari Subnetting,
dimana dalam hal ini penambahan jumlah Host dalam jaringan dilakukan
dengan meminjam beberapa bit network untuk dijadikan bit
Host dalam membentuk IP-Address pada Supernet, dengan
memperhatikan jumlah Nomor Host yang akan digabung. Atau bisa
diartikan proses menggabungkan dua atau lebih blok IP address menjadi satu
kesatuan.
Subnetting dilakukan untuk tujuan memadukan teknologi
dari topologi jaringan yang berbeda, membatasi jumlah node dalam satu segmen
jaringan dan mereduksi lintasan transmisi yang ditimbulkan oleh broadcast
maupun tabrakan (collision) pada saat transmisi data. Subnetting dilakukan
dengan mengambil beberapa bit HOST untuk dijadikan bit NETWORK, sehingga
terjadi pemindahan “garis pemisah” antara bit-bit network dengan bit-bit host,
dengan memperhatikan kebutuhan jumlah Nomor Host untuk setiap Subnet.
Permasalahan lain yang timbul yaitu suatu network tidak
mampu menampung sejumlah Host yang diperlukan (sebagai contoh, jumlah Host
maksimum dari kelas C adalah 254 buah), dan jika hal ini terjadi (misalkan
jumlah Host yang akan digabung >1000 buah), maka untuk mengatasinya
dilakukanlah penggabungan dari beberapa jaringan kelas C.
Prosedur Supernetting
1. Pada
Supernetbit Host yang bernilai nol semua berfungsi sebagai Supernet Address,
bit Host yang bernilai satu semua berfungsi sebagai Broadcast Address.
2. Pada proses
netmasking, IP-Address untuk Supernet-mask ditentukan dengan mengganti semua
bit Network dengan bit 1, dan mengganti semua bit Host (termasuk bit Host yang
dipinjam dari bit Network) dengan bit 0.Contohnya pembentukan supernet dari gabungan
4 buah jaringan Kelas-C dengan meminjam 2 bit Network, maka komposisi bit 1 dan
bit 0 pada proses netmasking :
Sebelum Subnetting:
110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh
Proses netmasking:
11111111.11111111.11111111.00000000
Subnet-maskKls-C:
255.255.255.0
Setelah Supernetting:
110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnHH.hhhhhhhh
Proses netmasking:
11111111.11111111.11111100.00000000
Supernet-mask:
255.255.252.0