Friday, September 12, 2014

ASMAUL HUSNA

AL-MUKMIN
Sifat Allah Al - Mukmin artinya "Allah Maha Pemberi Keamanan". Keamanan merupakan kebutuhan penting bagi manusia. Kehidupan akan terasa nyaman dan berjalan semestinya karena adanya keamanan. Negara yang tidak aman sulit melaksanakan pembangunan. Kehidupan masyarakat akan terancam bila tidak ada keamanan. Kita lihat bagaimana negara yang sedang dalam peperangan.
    Keamanan dan rasa aman yang kita peroleh tidak terlepas dari kekuasaan Allah. Ketenangan hati hanya didapat bila kita dekat denmgan Allah, rajin membaca Al - Qur'an, rajin sholat, dan lain - lain. Ketidak nyamanan bukan hanya akibat ulah manusia tapi bisa juga karena binatang buas, bencana alam seperti banjir, gempa bumi, tanah longsor dan lain - lain. Ada orang yang merasa tidak aman walaupun situasinya aman dan tentram. Sebaliknya ada orang yang merasa, tenang, tidak gelisah walaupun situasi dan keadaan genting dan kacau.

2. Contoh dan bukti sederhana 

    Contoh dan bikti sederhana bahwa Allah bersifat Al - Mukmin dapat kita lihat dalam diri kita sendiri. Seperti pada tubuh kita, Allah menciptakan alis di atas mata yang berfungsi melindungi mata dari keringat yang jatuh, bulu mata melindungi mata dari debu dan binatang - binatang kecil.

    Bukti lain diluar tubuh kita seperti ketika Rasulullah ingin Hijrah dari Mekkah ke kota Madinah. Pada malam keberangkatan Nabi Muhammad, sekeliling rumah Nabi telah di pagar betis oleh orang - orang Quraisy yang ingin membunuh Nabi Muhammad Saw. Akan tetapi dengan sifat Al - Mukmin Allah telah memberi keselamatan kepada Rasulullah. Rasulullah dengan aman dapat keluar dari rumah dan meninggalkan kota Mekkah menuju Madinah.

    Orang yang beriman kepada Allah Al - Mukmin akan selalu tenang dan tidak gegabah dalam menghadapi setiap keadaan dan situasi yang genting dan kacau sekalipun.


3. Meneladani Sifat Al Mu'min

              1. Menenangkan teman yang sedang merasa takut
              2. Tidak mengganggu teman
              3. Menjaga diri sendiri dari ancaman dan gangguan orang atau makhluk lain
              4. Tidak takut kepada apapun, kecuali kepada Allah

4. Kesimpulan

Sifat Allah Al Mu'min ini menerangkan bahwa Allah memberi rasa aman dan tenteram dalam hati hamba-Nya. Polisi, tentara, dan satpam mencoba meneladani sifat Al Mu'min ini dengan menjaga keamanan lingkungan.Jadi jika kita ingin selalu aman dan tentram, kita harus selalu ingat kepada Allah Swt. karena Allah memberi rasa aman dan ketentraman dalam hati hambah-Nya. 

  
AL-KARIM

Orang yang masih dalam perjalanan sangat teringin untuk cepat sampai kepada Allah s.w.t. Dia terpesona melihat keadaan orang-orang yang telah sampai. Kadang-kadang timbul rasa tidak sabar untuk ikut sama sampai kepada tujuannya. Perasaan tidak sabar akan menimbulkan harapan atau cita-cita agar ada seseorang yang dapat menolong mengangkatnya. Orang yang diharapkan itu mungkin terdiri daripada mereka yang telah sampai atau mungkin juga dia menaruh harapan kepada wali-wali ghaib dan malaikat-malaikat. Maksud dan tujuannya tidak berubah, iaitu sampai kepada Allah s.w.t tetapi dalam mencapai maksud itu sudah diselit dengan harapan kepada selain-Nya. Ini bermakna sifat bertawakal dan berserah dirinya sudah bergoyang. Sebelum dia terjatuh, Hikmat 47 ini menariknya supaya berpegang kepada al-Karim. Walau kepada siapa pun diletakkan harapan namun, harapan dan orang berkenaan tetap mencari al-Karim. Tidak ada harapan dan cita-cita yang dapat melepasi al-Karim.
 Al-Karim adalah salah satu daripada Asma-ul-Husna. Nama ini memberi pengertian istimewa tentang Allah s.w.t. Al-Karim bermaksud:
1. Allah s.w.t Maha Pemurah.
2. Allah s.w.t memberi tanpa diminta.
3. Allah s.w.t memberi sebelum diminta.
4. Allah s.w.t memberi apabila diminta.
5. Allah s.w.t memberi bukan kerana permintaan, tetapi cukup sekadar harapan, cita-cita dan angan-angan hamba-hamba-Nya. Dia tidak mengecewakan harapan mereka.
6. Allah s.w.t memberi lebih baik daripada apa yang diminta dan diharapkan oleh para hamba-Nya.
7. Allah Yang Maha Pemurah tidak kedekut dalam pemberian-Nya. Tidak dikira berapa banyak diberi-Nya dan kepada siapa Dia memberi.
8. Paling penting, demi kebaikan hamba-Nya sendiri, Allah s.w.t memberi dengan bijaksana, dengan cara yang paling baik, masa yang paling sesuai dan paling bermanafaat kepada si hamba yang menerimanya.

Al Wakil 

mempunyai arti bahwa Allah, adalah Dzat yang mengurus segala urusan hamba-Nya dan memudahkan segala yang dibutuhkan oleh mereka. Allah adalah Dzat yang segala perkara diwakilkan kepada-Nya.
Dan wakil itu terbagi atas:
  1. Yang memenuhi apa yang diwakilkan kepadanya dengan sempurna, tanpa pamrih;
  2. Yang memenuhi tetapi tidak semua. Wakil yang mutlak ialah yang diwakilkan segala urusan kepadanya, dan dia cocok untuk melaksana kan dan menyempurnakannya-wakil seperti itu tidak lain hanyalah Allah SWT.
Dari keterangan ini, dapatlah dipahami bahwa bagian hamba dari ism ini adalah: kepada-Nyalah ia harus menyerahkan segala urusannya, sebab Dialah sebaik-baik yang diserahi urusan.

Khasiatnya

Barangsiapa membanyakkan berzikir dengan ism ini, niscaya Allah akan membukakan baginya pintu-pintu kebaikan dan rezeki.

Al Malik

 Al-Malik adalah satu diantara 99 nama nama Allah yang baik. Didalamnya terdapat kekuatan dan kekuasaan yang agung dan tak terbatas, Dialah Sang Maharaja, yang sepenuhnya merajai seluruh alam dan segenap apa yang ada didalamnya.
Allah Maha Raja tidak ada sedikitpun kekuasaan-Nya yang diberikan kepada manusia, kecuali setelah mendapatkan Ridha dari Nya, baik berupa kewenangan mengatur hidup maupun menjalani kehidupan. 

Tauladan Al-Malik

Orang yang beriman dan mempunyai kekuasaan disebut ABDUL MALIK, Hamba Maha Raja. Dia hebat tetapi tetap tunduk dan sujud kepada Allah, menjalankan kekuasaan berdasarkan hukum Allah. Dia berilmu tetapi tetap tawadhu’ dan hormat kepada siapa saja, tidak sombong.

Dia menyadari bahwa kekasaan mutlak hanyalah milik Allah. Prinsip Kemaharajaan Allah adalah melindungi, memelihara, dan memenuhi seluruh keperluan hidup makhluk-Nya. Karenanya Abdul Malik adalah orang yang peduli kepada orang lain, lingkungan dan siapa saja yang ada disekitarnya.

Al Jami’

Dia adalah Dzat yang menghimpun seluruh manusia pada hari kiamat. Dan ada pendapat lain mengatakan, bahwa Dia adalah Dzat yang mengumpulkan bagia-bagian tubuh manusia sesudah ia bercerai-berai, dan yang membangkitkan mereka kembali, serta menghimpun mereka di padang mahsyar.
Penghimpunan ini ada berbagai macam bentuknya, di antaranya adalah mengumpulkan seluruh makhluk yang beraneka ragam, termasuk manusia dan lain-lainnya, di permukaan bumi ini dan kemudian mengumpulkan mereka di padang mahsyar pada hari kiamat. Dan Dia mengumpulkan langit, planet, udara di bumi, lautan, binatang, tumbuh-tumbuhan, dan barang-barang tambang yang aneka rupa di bumi. Dia mengumpulkan tulang, urat, keringat dan otot, dan lain-lain. Dia mengumpulkan antara dua sifat yang berlawanan, seperti panas dan dingin, kering dan lembab, di dalam unsur hewan dan tumbuh-tumbuhan dan ini termasuk penghimpunan yang paling sempurna di antara yang ada.
Dan Allah juga mengumpulkan di dalam diri seorang hamba adab yang lahir di anggota tubuh dan hakikat batin di dalam hati. Barangsiapa yang sempurna makrifatnya dan baik tingkah lakunya, maka ia disebut juga sebagai jami’. Dikatakan bahwa jami’ ialah orang yang tidak padam cahaya makrifatnya.

Khasiatnya


Barangsiapa membanyakkan zikir dengan ism ini, maka ia akan berhasil mencapai segala cita-citanya. Dan jika orang kehilangan sesuatu barang, lalu membaca: Allahumma ya jami’an-nasi li yaumin la raiba fihi, ijma’ dhallati (Ya Allah, ya Tuhan yang mengumpulkan manusia pada hari kiamat, kumpulkanlah aku dengan barangku), maka insya Allah barangnya akan dikembalikan Allah, atau digantikan-Nya dengan yang lebih baik, berkat karunia dan kemurahan-Nya.

Al `Adl
Artinya :

Dzat yang maha adil, yaitu dia maha adil dalam memberikan hukuman pada hambanya yang bersalah, tanpa pilih kasih, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.

DIALAH Yang Memiliki keadilan yang bersifat Mutlak. Keadilan lawan dari kezaliman yang menyebabkan penderitaan, kerusakan dan sakit hati, sedangkan keadilan menjamin adanya kedamaian keseimbangan, kesetaraan dan keselarasan. Allah yang Maha Adil adalah musuh orang orang yang zalim. Dia akan membenci orang orang yang mendukung kezaliman. Adil adalah kemuliaan dan pertanda kebaikan seorang muslim.

Apa yang di perbuat Allah adalah sesuatu yang adil, karena Allah Maha Melihat yang telah dan akan terjadi di kemudian hari yang nyata atau yang tersembunyi. Disamping itu, dialah yang Maha Mengetahui, Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang, semua yang diciptakan NYA adalah untuk membuat kita lebih bersyukur atas segala yang kita miliki dan yang terjadi kepada diri kita. Allah mengetahui apa yang terbaik bagi mahluk NYA, dan hanya Allah yang mengetahui nasib kita, perwujudan dari nasib itu adalah keadilan NYA.

Selain nama indah Allah al 'Adil kita harus belajar menajadi orang yang lebih bersyukur, tawakkal kepada Allah dan ridha atas segala ketentuannya, berserah diri kepada NYA yaitu menerima tanpa prasangka atau keluhan nasib nasib yang nampak kurang baik. Insya Allah keadilan Allah akan terungkapkepadakita.

Hamba yang memiliki sifat al adil adalah orang yang senantiasa memperlakukan ketentuan terhadap dirinya apa apa yang ingin diberlakukannya kepada orang lain. Tindakannya tidak dilakukan atas dasar rasa marah, dendam atau kepentingan dirinya sendiri dan perbuatannya tidak pernah merugikan orang lain. Dia bertindak dan berbuat sesuai hukum Allah dan memberikan hak hak orang lain sesuai dengan hak yang mereka miliki, implikasinya adalah keadilan harus ditegakkan baik kepada musuh musuh yang kita miliki.
Al-Akhir
Al Akhir adalah Zat yang memiliki sifat kekal dan Mahaakhir yang tidak ada sesuatu pun setelahNya.Dia Mahakekal tatkala semua makhluk hancur, Mahakekal dengan kekekalannya.
Nama ini disebutkan di dalam firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala :
"Dialah Yang Awal dan Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu."
( QS. Al-Hadid : 3 ).

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :
" Ya Allah, Engkaulah Yang Mahaakhir, yang tidak ada sesuatu setelah-Mu."
( HR. Muslim ).

Al Akhir adalah Zat yang memiliki sifat kekal dan Mahaakhir yang tidak ada sesuatu pun setelahNya.Dia Mahakekal tatkala semua makhluk hancur, Mahakekal dengan kekekalannya.Adapun kekekalan makhlukNya adalah kekekalan yang terbatas, seperti halnya kekekalan Jannah, neraka dan apa yang ada di dalamnya.Jannah adalah makhluk yang Allah ciptakan dengan ketentuan, kehendak, dan perintah-Nya.


Allah berkehendak untuk menetapkan makhluk yang kekal dan yang tidak, namun kekekalan makhluk itu tidak secara zat dan tabiat, karena secara tabiat dan zat, seluruh makhluk ciptaan Allah adalah fana (tidak kekal).Sifat kekal tidak dimiliki oleh makhluk, kekekalan yang ada hanya sebatas kekal untuk beberapa masa sesuai dengan ketentuanNya.

Sedangkan zat dan sifat Allah Subhanahu Wa Ta'ala seperti wajah, keperkasaan, kemahatinggian, rahmat, tangan, kemampuan, kerajaan, dan kekuatan Allah adalah sifat yang kekal abadi.Kekal adalah sifat Zat Allah, karena Allah adalah Zat yang Mahaakhir tiada sesuatupun setelah-Nya.

Doa-doa yang berkaitan dengan nama Al Akhir
Rasulullah berdoa dengan doa berikut :
" Ya Allah, Engkau adalah Mahaawal yang tiada sesuatu sebelum-Mu, Engkau adalah Mahaakhir yang tiada sesuatupun setelahMu, aku berlindung kepadaMu dari kejahatan setiap makhluk yang ubun-ubunnya berada di tanganMu, dan aku berlindung kepadaMu dari dosa dan sifat malas dan aku berlindung kepadaMu dari adzab kubur dan fitnahnya, aku berlindung kepadaMu dari perbuatan dosa dan terlilit hutang.Ya Allah, bersihkan hatiku dari dosa sebagaimana Engkau bersihkan baju putih dari najis.Ya Allah, jauhkan diriku dan kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat ".
( Mustadrak al-Hakim (1922 ) ).

Orang yang mengesakan
Al Akhir akan menjadikan Allah sebagai satu-satunya tujuan hidup yang tiada tujuan hidup selain-Nya, tidak ada permintaan kepada selainNya, dan segala kesudahan tertuju hanya kepadaNya, dan segala kesudahan tertuju hanya kepadaNya.Oleh sebab itu, jadikanlah akhir kesudahan kita hanya kepada-Nya, karena sungguh akhir kesudahan hanya kepada Rabb kita, seluruh sebab dan tujuan jalan akan berujung ke haribaanNya semata.

Orang yang mengesakan Al Akhir akan selalu merasa membutuhkan Rabbnya, ia akan selalu mendasarkan apa yang diperbuatnya kepada apa yang telah ditetapkan oleh Allah untuk hambaNya, karena ia mengetahui bahwa Allah adalah pemilik segala kehendak, hati dan niat.

Barangsiapa yang Allah kehendaki untuk menyimpang darinya maka ia akan menyeleweng, sebaliknya siapa yang dikehendaki selalu lurus dalam niat dan kehendaknya maka ia kan berlaku lurus sesuai ketetapanNya.
Dialah Allah yang menciptakan makhluk sesuai dengan ketentuan dan kehendakNya.Dia pula yang menyelamatkan makhluk dari qadha-Nya dengan qadha-Nya pula.

Orang yang mengesakan
Al Akhir akan berlindung dari dirinya dengan diriNya, semua urusan dan hukum adalah milik-Nya, sesuatu yang dikehendaki-Nya untuk tidak terjadi maka tidak akan terjadi.Sebaliknya, jika Dia menghendaki untuk tidak terjadi maka tidak akan terjadi.

Mahasuci Allah Zat yang tiada seorang pun bisa sampai kepada-Nya kecuali dengan petunjukNya, Dia tidak di taati kecuali dengan kehendakNya, kemuliaan di sisiNya tidak akan bisa di raih kecuali dengan ketaatan kepadaNya, tidak ada bisa taat kepadaNya, kecuali dengan taufik dan pertolonganNya.
Walhasil, seluruh urusan kembali kepadaNya, sebagaimana seluruh urusan itu bersumber dariNya.Dialah Zat Yang Mahasuci, Yang Mahaawal dan Yang Mahaakhir.